Categories
Pengembangan Keilmuan

Kajian Disuksi Pendidikan: Serungkad itukah Pendidikan Kita?

Divisi Pengembangan Keilmuan Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (HMPS PAI) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta telah menyelenggarakan kegiatan Kajian Diskusi Pendidikan (Kadisdik) pertama yang merupakan bagian dari program Safari Intelektual divisi Pengembangan Keilmuan HMPS PAI UAD, rencananya kadisidik akan diselenggarakan sebanyak dua kali dalam periode saat ini. Kadisdik merupakan program berkumpulnya mahasiswa yang didalamnya membahas tentang isu-isu Pendidikan dimana nantinya ada pematik yang menyampaikan materi-materi kemudian dilanjut dengan sesi diskusi dan argumentasi dengan harapan mahasiswa lebih percaya diri ketika berbicara di depan umum.

Kadisdik kali ini telah dilaksanakan di Kampus 5 UAD pada hari Kamis, 5 Oktober 2023 pada pukul 15.30-17.30 WIB, dan terbuka untuk umum. Kadisdik satu ini diikuti oleh lebih dari 30 peserta. Program ini memiliki tujuan untuk menambah wawasan peserta terkhusus mahasiswa PAI mengenai isu-isu yang ada di dunia Pendidikan saat ini, serta mengasah daya berpikir kritis peserta kadisdik.

Kajian diskusi Pendidikan dengan judul “Serungkad Itukah Pendidikan Kita?” ini dipandu moderator diskusi yaitu Madinatul Hasanah selaku staff divisi Pengembangan Keilmuan HMPS PAI, dengan dua pemateri yakni Mush’ab Aulia Yahya selaku pemateri pertama yang merupakan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, aktif dalam bidang pendidikan sosial-masyarakat serta sempat tergabung dalam BEM FIP UNY pada tahun 2021. Pemateri kedua merupakan ketua EW LMND DIY yakni Muh. Isnain Mukadar atau yang kerap disapa dengan panggilan Bang Wale.

Pada Kadisdik kali ini yang menjadi pokok pembahasan yang disampaikan oleh pemateri pertama yakni Mas Mush’ab yang pertama ialah, problematika pendidikan (biaya pendidikan yang mahal menjdi salah satu problem yang melahirkan ketidaknyamanan dalam proses perkuliahan), selanjutnya poin yang menjadi pokok pembahasan Mas Mus’ab ialah melihat pendidikan dalam konteks sejarah.

Fokus pembahasan Bang Wale dalam Kadisdik kali ini ialah dampak dari Pendidikan yang kita alami saat ini tidak terlepas dari kebijakan-kebijakan yang telah ada dahulu. Menurut Bang Wale perubahan kurikulum hanyalah corong untuk terus korupsi dan korupsi, dimana menurut data yang diperoleh oleh Bang Wale dana yang telah dikorupsi kurang lebih RP 70 T. Selain itu dalam pokok pembahasan oleh Bang Wale juga membahas bahwa segala kebijakan yang terjadi saat ini merupakan bentuk pembungkaman dan neo-otoritarianisme dalam pendidikan. (Bebas berkeliarannya kapitalisme dalam menumbuhkan pembangunan dan pasar bebas). Lahirlah apatis dan demoralisasi dalam pendidikan kita.

Menurut Bang Wale tentunya, kesadaran untuk mencapai pendidikan yang ideal tidak terlepas dari adanya pemahaman kita tentang problematika pendidikan saat ini. Kemudian juga cara yang paling mudah untuk mencapai Pendidikan yang ideal (asalkan tidak malas/apatis) misalnya pendidikan alternatif (diskusi di kampus dll) sebagai ajang untuk melahirkan kembali semangat juang yang di amanahkan kepada kita semua.

Mas Mushab selakui pemateri pertama berterimakasih serta berharap kepada seluruh elemen yang berpartisipasi agar terus kritis dan diskusi-diskusi Pendidikan terus berlanjut di Universitas Ahmad Dahlan. (FH)